Hai kamu, iya kamu :)
Sadar ngga sih? Perlahan-lahan kamu mulai mencuri perhatianku. Lewat sikapmu, kata-katamu, pandangan matamu, lewat semua yang ada di kamu :)
Sadar ngga sih? Tiap kali kamu sms, aku berusaha sebisa mungkin nyembunyiin betapa senengnya aku waktu itu. Kadang aku juga sengaja ngga langsung bales loh, biar tau gimana sikapmu kalo aku ngga bales smsmu :p
Sadar ngga sih? Aku sering menganggap kalo adegan-adegan romantis itu cuma ada di film. Tapi nyatanya aku bisa ngerasain itu, berkat kamu :)
Sadar ngga sih? Aku senyum-senyum sendiri dibalik punggungmu waktu pertama kali kamu anterin aku pulang u,u
Sadar ngga sih? Kalo aku seneng banget waktu kamu mau nyamperin aku, sekalipun waktu itu aku lagi sama temen-temenku. Kamu ngga malu nyamperin aku, how sweet :3
Sadar ngga sih? Kalo aku peduli banget sama kamu, aku ngga mau kamu sakit, aku ngga mau kamu kenapa-napa :')
Sadar ngga sih? Aku ngga suka, atau tepatnya cemburu. Waktu kamu deket sama cewe selain aku :(
Sadar ngga sih? Aku menyesal. Aku rasa kamu tau apa yang aku sesalkan :')
Sadar ngga sih? Aku udah nyaman sama kamu, aku ngga mau jauh dari kamu. Aku minta jangan berubah ya? :)
Maafkan aku. Aku yang mendiamkanmu. Aku yang mengacuhkanmu. Aku yang mulai menganggapmu tak ada. Asal kamu tau, aku melakukan ini semua bukan karena aku membencimu, justru karena aku terlalu sayang padamu. Aku hanya takut jika berlaku seperti biasa, seperti tidak terjadi apa-apa, rasa itu akan datang lagi. Bukannya aku ingin menghapusmu dari hidupku, aku hanya ingin menghadapi kenyataan yang tidak memungkinkan kita untuk bersama. Aku tidak mau membohongi hatiku sendiri. Tolong beri aku waktu untuk menata hatiku kembali, agar tidak ada rasa berharap yang membuncah saat kita mulai 'bersama' lagi.
Entah kenapa, mereka semua mendekat. Semoga hanya perasaanku saja. Kau tau? Di hari saat hubungan kita berakhir, sudah ada 2 orang yang mendekat. Padahal baru hitungan jam kita tak lagi bersama. Mereka menghiburku, agar aku tetap tersenyum, agar aku tidak bersedih karenamu. Tapi harus aku akui bahwa aku terhibur. Mereka handal dalam hal itu.
Hai kamu. Tidak terasa ya, hubungan yang kita jalin dengan sangat indah ini hanya bertahan sebentar saja. Sangat sebentar bahkan. Bukan karena kita sudah tidak saling sayang, kamu tau sendiri alasannya kan? Maafkan aku yang tidak bisa mempertahakan ini semua. Aku sudah berusaha, tapi apa daya? Aku tidak bisa berusaha sendiri tanpamu. Dukunganmu yang aku tunggu dan tidak jua aku dapatkan. Kamu sudah memutuskan secara tersirat bahwa memang ini yang kamu inginkan. Aku hanya bisa pasrah. Percuma kan jika aku berjuang mati-matian tapi kamu yang aku perjuangkan hanya diam saja?
Jujur saja bukan ini yang aku inginkan. Terlebih kisah kita berakhir dengan 'baik-baik'. Memang terlihat baik, tapi nyatanya kita seperti saling menyimpan dendam. Aku tidak benci kamu, aku juga tidak tidak suka kamu. Hanya saja perasaanku sedikit berubah. Hanya sedikit. Aku berpikir, kenapa kamu jadi seperti ini? Kamu tidak seperti ketika aku berada disampingmu. Aku lebih suka kamu yang dulu.
Mungkin sekarang statusku hanya pengagum rahasia. Dan aku stalker setia timelinemu. Ada yang bilang kamu cemburu saat aku 'bermain' mention dengan cowok lain? Benarkah itu? Kala iya, bukan kamu saja yang cemburu sayang :) Aku juga merasakan hal yang sama. Dengan siapa aku cemburu? Suatu saat kamu akan tau sendiri. Karena dia dekat denganmu. Sangat dekat denganmu. Bahkan saking dekatnya mengalahkan kedekatan kita saat pacaran dulu.
Seharusnya kamu tau,
Disaat hatiku masih terluka karena dia, kamu datang dan menenangkan aku. Mendengarkan segala ceritaku, menyemangatiku, dan satu lagi, membuatku tersenyum. Maksudku senyum yang sebenarnya. Mungkin orang lain melihat aku begitu kuat, menghadapi sikapnya yang selalu seperti itu. Memang aku kuat. Tapi itu di hadapan mereka, di hadapanmu? Aku menangis tersedu. Ketika berkirim pesan denganmu, menceritakan segala keluh kesahku kepadamu, aku menangis. Iya, menangis. Aku memang tidak pandai berbohong, ternyata aku memang membutuhkanmu.
Seharusnya kamu tau,
Disaat kisahku dengannya telah berakhir, kamu selalu ada disampingku. Menenangkan aku, menyemangati aku, dan menghiburku sepanjang waktu. Hingga rasanya tiada waktu lagi untuk merasakan luka hati yang telah dibuat olehnya. Memang sesekali aku masih menangis, tapi entah mengapa air mata itu hanya mau jatuh di hadapan orang-orang terdekatku. Sekali lagi, orang-orang terdekatku. Parahnya, aku menangis di hadapanmu! Apa itu artinya kita sudah semakin dekat?
Seharusnya kamu tau,
Bahwa aku merasa kita semakin dekat. Tapi entahlah, mungkin hanya perasaanku saja. Tapi.. apa arti semua perhatianmu selama ini? Jika kita hanya teman, aku tidak pernah menemukan teman yang bersikap sepertimu. Lalu kita apa? Biarlah, aku menganggap kita hanya 'teman'.
Seharusnya kamu tau,
Ternyata ada yang mengganjal di hatiku bila sehari saja tidak berkirim pesan denganmu. Mungkin ini terlalu cepat, tapi itu kenyataannya. Aku sayang kamu. Lantas aku berpikir lagi.. Apakah ini hanya perasaan semu? Aku hanya takut menyakitimu, aku takut kamu menganggap aku menjadikanmu pelarian saja. Hingga saat itu, aku tak tau apa yang kamu rencanakan dengan teman-temanmu di belakangku. Kamu mengatakannya. Aku terdiam, aku bingung. Kuceritakan semua yang mengganjal hatiku, dan tentu saja, ketakutanku. Tak kusangka, kamu tidak berfikir seperti apa yang aku takutkan. Aku sadar, kamu baik. Oh tidak, sangat baik maksudku.
Seharusnya kamu tau,
Bahwa aku sudah tak ragu lagi untuk mengatakan "Aku sayang kamu, Sayang" :)